28 March 2024

Bukit Jalil, Malaysia – Dari tanggal 13 hingga 15 Oktober, sebuah konferensi internasional berfokus pada pendidikan kedokteran, dengan judul “16th International Medical Education Conference (IMEC),” telah sukses digelar di International Medical University, Bukit Jalil, Malaysia. Konferensi prestisius ini, yang diselenggarakan oleh International Medical University, mempertemukan para ahli dan pendidik kedokteran dari seluruh dunia. Acara ini dihadiri oleh sejumlah nama besar dalam dunia pendidikan kedokteran, termasuk Peter De Jong, Head of International Association of Medical Science Educator; Ronal M. Harden, an International Leader in Medical Education; Professor Abdul Aziz Baba, Vice-Chancellor IMU; dan Vishna Devi Nodarajah, Chief Executive Officer, Vice Provost, dan Professor of Medical Education di Newcastle University Medicine Malaysia.

Konferensi IMEC ke 16 tahun 2023 ini bertujuan untuk menghubungkan para profesional kesehatan, perencana kurikulum, akademisi, mahasiswa, dan komunitas dalam rangka mempertimbangkan serta memberdayakan peluang untuk meningkatkan pendidikan profesi kesehatan.

Tentu saja, salah satu momen puncak dalam konferensi ini adalah ketika Dr. dr. Rina Masadah, M.Phil, DFM, Sp.PA(K), merupakan dosen sekaligus menjabat sebagai Kepala Pusat Publikasi, Pengabdian Masyarakat dan Urusan Internasional FK UNHAS, tampil sebagai Speaker pada Symposium mengenai Authentic Assessment and Mentoring to increase Student’s Motivation and Engagement.

Dalam presentasinya, ia membahas topik menarik berjudul “How Traditional Dissection Room Teaching Impacts Identity Formation of Students.” Dr. Rina menggarisbawahi pentingnya menjaga keseimbangan antara pembelajaran online dan metode konvensional dalam kurikulum pendidikan kedokteran. Dalam wawancara setelah presentasinya, beliau mengatakan, “Pembelajaran online yang terlaksana di fakultas kedokteran sebaiknya menjadi tambahan bukan pengganti offline di kelas.”

Dokter Rina juga saat ini aktif terlibat dalam proyek pendidikan kedokteran yang melibatkan kolaborasi antar berbagai negara dan dalam membimbing mahasiswa program magister pendidikan kedokteran di FK UNHAS.

Dengan partisipasinya dalam konferensi ini, Dr. Rina berharap dapat memperluas wawasan dalam bidang pendidikan profesi kesehatan serta membuka peluang kolaborasi yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di FK UNHAS. Melalui berbagi pengetahuan dan pengalaman, konferensi ini berhasil menginspirasi para peserta untuk terus berinovasi dalam pendidikan profesi kesehatan. (KA)