PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN ALAT TES OVULASI TERHADAP KADAR PROGESTERON DARAH DAN SITOLOGI HORMONAL UNTUK KONFIRMASI OVULASI
Sapto Widodo, Eddy R. Moeljono, Syahrul Rauf
Bagian Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin/ RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo
ABSTRAK
Tujuan: Menilai kecocokan hasil pemeriksaan alat tes ovulasi terhadap tes sitologi hormonal dan standar emas tes kadar progesteron darah untuk memprediksi adanya ovulasi. Selanjutnya menilai sensitivitas dan spesifisitas alat tersebut.
Rancangan: observasional dengan pendekatan cross sectional.
Bahan dan Cara Kerja: Sampel diperoleh dari wanita usia reproduksi antara 15-44 tahun, yang menjalani pemeriksaan tes ovulasi, tes sitologi hormonal dan pengukuran kadar progesteron darah sebagai standar emas.
Hasil: Sebanyak 97 orang memenuhi syarat tes ovulasi, 85 orang tes sitologi hormonal, dan 92 orang tes progesteron darah. Rerata kadar progesteron darah tertinggi (11,11+ 8,13 ng/ml) dan hasil tes ovulasi positif terbanyak pada kelompok umur 26-30 tahun. Kadar progesteron darah tinggi terdapat pada siklus haid 30-31 hari dan 32-33 hari, sedangkan hasil positif tes ovulasi terbanyak pada siklus haid 28-29 hari dan 30-31 hari. Berdasarkan uji Mc Nemar, ada kecocokan hasil tes ovulasi dengan kadar progesteron darah (75,0%) dan tes sitologi hormonal (74,1%). Sensitivitas tes ovulasi terhadap tes sitologi hormonal 81,0% dan tes progesteron darah 82,6%. Spesifisitas tes ovulasi terhadap tes sitologi hormonal 54,5% dan tes progesteron darah 69,6%. Nilai duga positif tes ovulasi terhadap tes sitologi hormonal 83,6% dan tes kadar progesteron darah 89,1%. Nilai duga negatif tes ovulasi terhadap tes sitologi hormonal 50% dan tes progesteron darah 57,1%. Nilai akurasi tes ovulasi terhadap tes sitologi hormonal 74,1% dan tes progesteron darah 79,4%. Nilai negatif palsu tes ovulasi terhadap tes progesteron darah 17,4% dan nilai positif palsunya 30,4%.
Kesimpulan: Ada kecocokan hasil pemeriksaan alat tes ovulasi dengan tes sitologi hormonal maupun tes progesteron darah dalam memprediksi adanya ovulasi secara sederhana guna menilai masa subur, namun memiliki akurasi lebih rendah dibanding tes sitologi hormonal (74,1%) dengan sensitivitas (81,0%) dan spesifisitas (54,5%) maupun standar emas tes kadar progesteron darah (79,4%) dengan sensitivitas (82,6%) dan spesifisitas (69,6%).
Kata kunci:Alat tes ovulasi, tes kadar progesteron darah, tes sitologi hormonal.