
Buton Tengah, Sulawesi Tenggara – Kabupaten Buton Tengah (Buteng) sebagai daerah pemekaran terus berupaya meningkatkan layanan publik, khususnya kesehatan. Meski telah memiliki bangunan rumah sakit yang aktif melayani masyarakat, beberapa layanan spesialistik masih terkendala. Dalam delapan bulan terakhir, layanan kamar operasi dan ICU RSUD Buton Tengah tidak dapat berjalan karena ketiadaan dokter spesialis anestesi, sehingga seluruh tindakan pembedahan terpaksa tertunda.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh manajemen rumah sakit, termasuk berkonsultasi ke pihak berwenang, namun hingga kini belum tersedia tenaga spesialis yang dibutuhkan. Menjawab tantangan tersebut, Pemerintah Kabupaten Buton Tengah menjalin kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (FK Unhas) untuk menghadirkan residen senior mandiri bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif. Kehadiran residen ini diharapkan mampu memulihkan layanan pembedahan dan perawatan intensif bagi masyarakat.
Prof. Dr. dr. Haerani Rasyid, M.Kes, Sp.PD, K-GH, Sp.GK, FINASIM selaku Dekan FK Unhas bersama tim melaksanakan visitasi kesiapan kerja sama pada 22–23 September 2025. Kunjungan ini menilai langsung sarana dan prasarana RSUD Buton Tengah serta kesiapan teknis penempatan residen senior. “FK Unhas siap membantu Pemkab Buton Tengah dalam pengembangan layanan kedokteran. Ini merupakan bagian dari komitmen Unhas sebagai Kampus Berdampak untuk masyarakat, khususnya di kawasan Indonesia Timur,” tegas Dekan FK Unhas.
Direktur RSUD Buton Tengah, dr. Soraya, Sp.PD, MARS, mengungkapkan apresiasinya terhadap perhatian dan komitmen FK Unhas. “Kami sangat berterima kasih atas kunjungan Bapak/Ibu Dekan FK Unhas yang melihat langsung kondisi RSUD, meskipun harus menempuh perjalanan udara, darat, dan laut dari Makassar ke Bau-Bau hingga ke Buton Tengah,” ujarnya.
Dukungan serupa juga disampaikan oleh Bupati Buton Tengah, Dr. Azhari, S.STP, M.Si, yang menilai kolaborasi ini sebagai langkah strategis jangka panjang. “Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut, terutama dalam menyiapkan SDM kesehatan spesialistik untuk masyarakat Buteng. Pola kemitraan dengan penempatan residen senior yang dibutuhkan, serta program afirmasi penerimaan dokter asal Buteng untuk mengikuti pendidikan spesialis, akan kami kembangkan lebih luas,” tuturnya.
Selain program pengiriman residen senior, Program Quick Win Kementerian Kesehatan yang tengah membangun sarana dan prasarana rumah sakit di Buton Tengah menjadi fondasi penting bagi peningkatan pelayanan kesehatan. Sinergi antara Pemkab Buton Tengah dan FK Unhas ini diharapkan dapat segera mengaktifkan kembali layanan pembedahan dan perawatan intensif yang vital bagi masyarakat.
Kolaborasi ini menegaskan komitmen FK Unhas sebagai Kampus Berdampak dan menjadi contoh nyata kemitraan pemerintah daerah–perguruan tinggi dalam meningkatkan akses layanan kesehatan di wilayah kepulauan dan daerah pemekaran di Indonesia Timur.